"Investasi tahun 2023 sebesar US$13,8 miliar atau lebih tinggi 6 persen dari Long Term Plan (LTP) dan 14 persen lebih tinggi dari tahun 2022 serta di atas tren investasi E&P Global," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Dwi menyebut distribusi investasi pertama adalah eksplorasi, setelah itu pengembangan, kemudian produksi dan administrasi.
"Satu hal yang jadi sorotan kami, di mana beberapa waktu lalu rendahnya eksplorasi karena hanya 0,5, 0,6, (USD Miliar) tapi ini 2022 sudah ada kenaikan meski kecil 0,7 dan di 2023, Insyaallah naik 0,9. Jadi dibandingkan tentu saja 2020, 2018, ini kenaikan yang cukup besar 50 persen, kita harapkan menghasilkan dampak yang signifikan," pungkasnya.
(FRI)