IDXChannel - Peluang produk UMKM untuk mendunia saat ini dipermudah dengan banyaknya startup business matching yang membantu dalam hal ekspor. Sejauh ini, pasar ekspor di Indonesia masih jadi peluang yang luar biasa.
CEO & Founder SMEs Pack, Hendriansyah mengatakan, hal itu karena sejak tahun 2020 PDB Indonesia menempati peringkat 14 sebagai eksportir terbesar di dunia.
"Dengan ekspor senilai USD2,5 miliar di 2020, termasuk industri mebel yang menjadi salah satu pilar utama kontribusi ekspor Indonesia, mereka menyumbang lebih dari 80% dari total ekspor non migas di Indonesia," ungkap Hendri dalam segmen Create Up Power Breakfast IDX, Senin (9/10/2023).
Bahkan, lanjut Hendri, manfaat terhadap PDB mencapai sekitar 20% pada tahun 2020. Terlepas dari tantangan pandemi global, ekspor Indonesia tetap meningkat 8-10% setiap tahunnya.
Kemampuan bertahan dari small, medium and enterprise (SME) atau UKM dalam menyikapi hal tersebut menurut Hendri adalah tidak mudah karena masih banyaknya tantangan.
Hendri yang lahir di Jepara, kota yang menjadi pusat produksi mebel terbaik di dunia yang berasal dari Indonesia, dengan orang tua yang juga dalam dunia ekspor mebel membuat dia dekat dengan industri ini.
"Tapi masalah besar yang kita hadapi adalah UMKM industri mebel atau ada banyak dominasi dari tengkulak gitu, banyak UMKM yang terpaksa menjual produk mereka ke tengkulak dengan harga yang sangat rendah karena mereka tidak tahu dimana harus menjual produk mereka gitu," jelas Hendri.
Padahal, kata Hendri, dari segi kualitas mereka bisa mengontrol market sehingga mereka transparan dengan harga. Dengan demikian, ada monopoli yang membuat UMKM ini sulit berkembang.
Dengan demikian, SMEs Pack hadir untuk membantu para UMKM di daerah ini untuk bisa dibeli langsung dengan harga yang transparan dan kualitas.
Tak hanya itu, SMEs Pack juga memberikan dukungan dari hulu sampai hilir, termasuk mencarikan buyer, checking quality control, support legalitas, logistik, warehouse, sehingga produk diterima oleh pembeli dengan baik.
"Dengan begitu UMKM akan fokus di produksi mereka, sementara kami mengurus tentang seluruh administrasi untuk ekspornya," kata Hendri.
(SLF)