Lebih lanjut, kata Sylvi, total biaya pembangunan yang dibutuhkan untuk membangun proyek PLTMH tersebut yaitu sebesar Rp210 miliar, di mana Pemerintah Inggris akan ikut berkontribusi sebesar Rp21 miliar melalui program MENTARI. Komponen kontribusi yang berupa hibah ini akan meningkatkan kelayakan finansial dari proyek tersebut.
“Dan membuka kesempatan untuk PT SMI agar dapat membiayai proyek tersebut dengan meningkatkan debt service coverage ratio (DSCR) proyek,” ujar Sylvi.
Sementara itu, PT SMI akan memberikan pinjaman, memantau perkembangan proyek, dan bekerja sama dengan MENTARI dan PT Brantas Energi untuk memastikan aspek keberlanjutan di seluruh tahap perencanaan, pengadaan, dan konstruksi hingga pelaksanaan.
Ketiga pembangkit listrik tenaga air ini berada di Pandan Duri (Lombok), Titab (Bali), dan Batang Hari (Sumatera Barat). Ketiganya akan menggunakan waduk yang saat ini digunakan untuk irigasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan. Proyek-proyek baru ini akan memberikan manfaat dengan menghasilkan listrik dari kelebihan debit air yang mengalir pada waduk yang termasuk dalam Barang Milik Negara.