Berbeda dengan orang yang memiliki kesabaran tinggi seperti di Luar Negeri, mereka lebih cenderung sabar dan harus dibarengi dengan prioritas orang yang diutamakan atau diprioritaskan.
"Jadi lebih bagus sih kalau antri didahulukan mana yang lebih senior yang lebih tua, pramugari atau pramugara maskapai juga lebih melakukan sosialiasisasi dan penegasan untuk menagasi masalah itu, lebih ada harus diprioritaskan aturannya, ya susah sih kalau kalau bawa-bawa instansi," pungkasnya.
Ke depan, Gatot Rahardjo menilai untuk meminimalisir agar kejadian seperti ini tak terulang, pihak maskapai penerbangan sebaiknya ditegaskan lagi dan kemudian untuk kasus yang sepele bisa dilakukan secara kekeluargaan dan damai. (TYO)