Arista mengatakan, Garuda masih ada harapan untuk diselamatkan dengan penolakukuran atau benchmarking seperti kasus-kasus maskapai penerbangan di beberapa negara. salah satunya dengan mendapatkan pinjaman dana atau penyuntikan modal dari pemerintah. Arista menilai hal itu bisa mengempeskan pembekakan hutang Garuda, sehingga negara tidak diwariskan dari hutang plat merah tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memaparkan, utang perseroan mencapai Rp70 triliun dan bertambah Rp1 triliun setiap bulannya. Hal tersebut terjadi lantaran income perusahaan lebih besar pasak daripada tiang. (RAMA)