IDXChannel - Indonesia resmi meluncurkan Indonesia Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform pada hari ini (14/11). Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peluncuran ETM Country Platform ini adalah sebuah milestone luar biasa bagi Indonesia.
Pasalnya, sambung Sri Mulyani, ini adalah upaya dan ambisi Indonesia untuk transisi energi yang adil dan terjangkau.
"Ini untuk menyoroti masalah trade-off antara kebutuhan untuk terus tumbuh dan juga berkomitmen terhadap pengurangan emisi karbon di saat yang sama berdasarkan pada Paris Agreement, jadi ini benar-benar penting bagi kami untuk bisa menangani trade-off ini," ungkap Sri Mulyani.
Dia menjelaskan, platform ini mendemonstrasikan kesiapan Indonesia untuk mengkatalisasi sumber daya keuangan yang signifikan dan sektor energi yang bisa menyediakan energi yang andal dan terjangkau.
Tujuannya untuk menjaga pertumbuhan yang kuat dan tetap berkomitmen terhadap isu perubahan iklim, terutama national determined contribution (NDC) yang diumumkan di Paris Agreement.
"Kenapa ETM ini sangat penting? Indonesia adalah rumah bagi hampir 300 juta orang. Dengan jutaan orang rentan terekspos ke bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim, terutama mereka yang berada di dataran rendah kepulauan kami," ucapnya.
Sri Mulyani menambahkan, perubahan iklim adalah ancaman global yang nyata, yang bisa berdampak secara sosio ekonomis, bahkan bisa berdampak dalam jangka waktu lama dibandingkan dengan pandemi Covid-19. Ancaman ini bisa menjadi semakin menguat jika tidak ada tindakan tegas untuk menanganinya.
"Ini mempercepat transisi ke ekonomi hijau dan resilien yang bisa memberikan perlindungan secara global dan terutama bagi masyarakat Indonesia agar terjaga dari dampak katastropik dari perubahan iklim," tegas Sri Mulyani.
Lebih jauh sambungnya, pandemi telah mengajarkan sebuah pelajaran bernilai bahwa agenda iklim harus direspon dengan serius pula. Setelah meluncurkan pandemic fund kemarin, ini menunjukkan bahwa G20 bisa bertindak bersama untuk merespon masalah global seperti pandemi.
"Kami belajar dari pengalaman ini bahwa ekonomi global akan menjadi lebih baik jika kita semua bekerja bersama dalam sebuah kolaborasi," ujarnya.
"Tekanan ekonomi yang berasal dari bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim telah menjadi semakin sering dan tak terprediksi. Itu tentunya tidak hanya mengancam mata pencaharian, tetapi juga dari sisi ekonomi," pungkas Sri Mulyani.
(FAY)