Tujuannya untuk menjaga pertumbuhan yang kuat dan tetap berkomitmen terhadap isu perubahan iklim, terutama national determined contribution (NDC) yang diumumkan di Paris Agreement.
"Kenapa ETM ini sangat penting? Indonesia adalah rumah bagi hampir 300 juta orang. Dengan jutaan orang rentan terekspos ke bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim, terutama mereka yang berada di dataran rendah kepulauan kami," ucapnya.
Sri Mulyani menambahkan, perubahan iklim adalah ancaman global yang nyata, yang bisa berdampak secara sosio ekonomis, bahkan bisa berdampak dalam jangka waktu lama dibandingkan dengan pandemi Covid-19. Ancaman ini bisa menjadi semakin menguat jika tidak ada tindakan tegas untuk menanganinya.
"Ini mempercepat transisi ke ekonomi hijau dan resilien yang bisa memberikan perlindungan secara global dan terutama bagi masyarakat Indonesia agar terjaga dari dampak katastropik dari perubahan iklim," tegas Sri Mulyani.