"Kawasan ASEAN masih menjadi bright spot bagi perekonomian dunia, terutama didorong oleh permintaan domestik, serta inflasi yang moderat. Posisi fiskal juga relatif hati-hati, terutama bagi Indonesia yang sedang menjalani konsolidasi fiskal pasca ekspansi di masa pandemi," katanya.
Dia melanjutkan, ASEAN dan dunia tidak hanya menghadapi tantangan ekonomi, namun juga tantangan perubahan iklim. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan investasi keuangan yang besar dan operasi yang efektif.
"Perubahan iklim adalah tanggung jawab kita bersama. Itu sebabnya ADB harus bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, filantropis, dan sumber keuangan lainnya untuk menciptakan blended finance yang paling efektif," tutupnya.
(NIY)