"Jadi disini pemerintah pada dasarnya masih belum serius untuk menekan kebocoran dengan aksi 'bakar duit' lewat skema harga BBM," pungkasnya.
Memang harga minyak dunia, kata Gunawan, berfluktuasi. Nilai tukar Rupiah juga. Konsumsi BBM trennya selalu naik dalam kondisi normal, penentuan harga minyak juga tidak 100% sama dengan harga minyak dunia jenis WTI/Brent.
"Tetapi dari semuanya itu memperlihatkan bahwa dalam situasi seperti sekarang ini, pemerintah tersandera antara menyelamatkan ekonomi dengan kepentingan politik," tandasnya.
Sebelumnya PT Pertamina Patra Niaga melalui Section Head Communication and Relation Sumbagut, Agustiawan, menyebut Pertamina tidak ikut menyesuaikan harga Pertamax seperti halnya yang mereka lakukan terhadap BBM Non subsidi lainnya, yakni Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.
Agus menyebut jika selisih harga jual Pertamax yang berada di bawah keekonomiannya akan ditanggung oleh Pertamina. (TYO)