"Soda Ash merupakan bahan baku berbagai produk yang banyak kita temui sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya dan lain sebagainya. Untuk itu, kebutuhan Soda Ash di Indonesia sangat tinggi," bebenya.
Menurutnya, pembangunan pabrik menjadi peluang besar bagi Petrokimia Gresik, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Tidak menutup kemungkinan juga dapat melayani kebutuhan pasar global.
“Soda Ash yang diproduksi Petrokimia Gresik lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku CO2 yang berasal dari proses reaksi kimia dalam pembuatan pupuk Urea, bukan berasal dari pembakaran (combustion) bahan bakar fosil,” tandas Dwi Satriyo. (TIA)