Adapun strategi ketiga berupa pasang baru multiguna yang dilakukan PT PLN (Persero) bersifat sementara sesuai kebutuhan bagi venue pertandingan maupun fasilitas penunjang atau akomodasi non hotel.
Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan PON Papua, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan PLN juga membentuk Tim Posko Monitoring Pasokan Listrik PON Papua mulai H-1 dari pembukaan sampai dengan H+1 penutupan.
"Berdasarkan laporan Tim Posko shift 1 tanggal 1 Oktober 2021 hingga pukul 13.00 WIB, tidak ada gangguan sistem atau subsistem yang menyebabkan pemadaman pada venue PON," terang Wanhar.
Lebih lanjut dia merincikan Sistem Jayapura memiliki daya mampu pasok 126,40 megawatt dengan cadangan 30,13 megawatt atau 23,8 persen, Sistem Timika 38,50 megawatt dengan cadangan 10,08 megawatt atau 26,18 persen, dan Sistem Merauke 48,51 megawatt dengan cadangan 25,71 megawatt atau 52,99 persen.
“Kesiagaan pengamanan pasokan listrik untuk PON Papua dilaksanakan mulai 18 September sampai 15 Oktober 2021, melibatkan sebanyak 1.574 personil yang tersebar di empat kota/kabupaten, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Timika,” pungkasnya.
(IND)