IDXChannel - Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan melakukan survei kepada 30.606 orang yang dilakukan dalam dua tahap terkait libur natal dan tahun baru 2023.
Survei tahap pertama dilakukan pada 5-26 September 2022 dan tahap kedua pada 17-30 November 2022 dengan responden laki-laki 61 persen dan perempuan 39 persen dengan latar belakang yang berbeda.
Dari hasil survei tersebut, Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kementerian Perhubungan I Gede Pasek membeberkan bahwa sebanyak 44,17 orang yang akan melakukan perjalanan pada momen libur Nataru.
I Gede mengatakan sebanyak 63 persen responden beralasan melakukan perjalan karena ingin memanfaatkan libur natal dan tahun.
"Dan alasan tidak bepergian karena alasan tidak memiliki biaya sebanyak 38 persen, takut karena covid-19 20 persen dan tidak ingin kemana-mana 22 persen," katanya dalam konferensi pers kesiapan penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2022/2023, Rabu (14/12/2022).
Adapun terdapat lima provinsi yang menjadi tujuan tertinggi mudik menjelang libur Nataru 2022/2023, di antaranya Jawa Tengah sebanyak 8,72 juta orang, Jawa Timur 7,7 juta orang, Jawa Barat 6,5 juta orang, Jabodetabek 4,72 juta orang dan Yogyakarta 3,,6 juta orang.
"Daerah bepergian 5 besar itu yang daerah tertinggi Jabodetabek 7,1 juta orang, Jawa Timur 6,2 juta orang, Jawa Tengah 5,5 juta orang, Jawa Barat 4,4 juta orang, dan Sumatera Utara 3 juta orang ini dari asal," katanya.
I Gede mengatakan dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, puncak arus mudik nataru akan terjadi pada H - 7 hingga hari Natal itu sebanyak 19,9 juta orang yang akan melakukan perjalanan.
"Di mana puncaknya terjadi pada tanggal 23 Desember 2022 sebanyak 5,2 juta orang dan 24 Desember sebanyak 4,5 juta orang," katanya.
"Kemudian periode kedua H-6 menjelang tahun baru sampai dengan hari H tahun baru, sebanyak 15,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan ke luar kota. Puncaknya terjadi pada 30 Desember 2022 sebanyak 4,2 juta orang, dan 31 Desember 2022 sebanyak 3,6 juta orang," tambahnya.
Sedangkan pasca tahun baru 2-7 Januari masih ada potensi 1,5 juta orang melakukan perjalanan ke luar kota, yang perlu diantisipasi. Sedangkan, arus balik diprediksi akan terjadi pada 26 Desember 2022 hingga 7 Januari 2022.
"Puncak arus balik terjadi pada 1 Januari 2023 sebanyak 8,2 juta orang, dan tanggal 2 Januari 6,5 juta orang yang akan kembali dari daerah asal," katanya.
Adapun pada nataru tahun ini, sebanyak 28 persen masyarakat akan menggunakan kendaraan mobil untuk melakukan perjalanan.
Sedangkan masyarakat yang menggunakan sepeda motor sebanyak 16,47 persen, kereta api 13 persen, bus 11 persen, pesawat 11 persen, kapal penyebrangan 4 persen serta kapal laut 2 persen.
Sementara, pengguna angkutan umum seperti kereta api diprediksi hanya mencapai 13,42 persen, bus 11,90 persen, pesawat 11,02 persen, kapal penyeberangan 4,49 persen, dan kapal laut 2,04 persen.
(SLF)