Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi Kilang Pertamina Internasional Didik Bahagia mengatakan, SAF menjadi salah satu produk unggulan Kilang Cilacap. Sebab, inovasi SAF merupakan hasil sinergi Pertamina Group, mulai dengan Pertamina sebagai holding maupun Subholding seperti Kilang Pertamina Internasional, Patra Niaga, serta Pertamina Drilling Services Indonesia.
Serta, Pelita Air yang telah melakukan penerbangan perdananya dengan konsumsi bahan bakar dari minyak jelantah.
“Pertamina melalui RU IV Cilacap dan kerjasama Holding dan Subholding, bisa mengolah minyak jelantah menjadi produk energi yang berkelanjutan," katanya.
Pada Juli 2025, RU Cilacap berhasil memproduksi perdana SAF berbahan baku UCO dan melakukan inaugural flight dengan Pelita Air pada 20 Agustus 2025. SAF menggunakan UCO menjadi pengembangan bahan bakar aviasi ramah lingkungan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, yang memenuhi standar kualitas internasional DefStan 91-091.
SAF juga telah mengantongi sertifikat Pertamina SAF juga sudah tersertifikasi oleh Renewable Energy Directive European Union (RED EU), serta International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) sesuai standar Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dari mulai pengumpulan UCO, fasilitas produksi di kilang, sampai kepada fasilitas transportasi dan distribusi SAF.