IDXChannel – Perusahaan pengembang teknologi autopilot (self-driving) asal Amerika Serikat, Waymo mengumumkan pemangkasan terhadap 137 karyawannya pada putaran kedua tahun ini.
Sebelumnya, Waymo telah melakukan pemberhentian terhadap 72 karyawannya sehingga total pemangkasan yang dilakukan mencapai 8%.
Dalam pernyataannya yang dilansir dari Reuters (2/3/2023), Waymo telah menghilangkan beberapa peran teknik (engineering roles) untuk fokus pada kesuksesan komersialnya.
PHK di Waymo adalah bagian dari tren pemangkasan tenaga kerja di industri otomotif dan teknologi. Waymo pun kemudian menyusul Rivian Automotive Inc (RIVN.O), General Motors Co (GM.N) dan Meta Platforms Inc (META.O) yang telah lebih dulu melakukan pemangkasan.
Beberapa perusahaan menyadari pengembangan kendaraan autopilot (self-driving) terbukti lebih sulit dan lebih mahal dari yang diprediksi sebelumnya. Namun, prospek bisnis taksi dengan teknologi autopilot (robotaxi) yang menguntungkan kemungkinan akan tetap terjadi beberapa tahun lagi.
Untuk diketahui, beberapa perusahaan, seperti Ford Motor Co dan Volkswagen AG telah menghentikan unit self-driving Argo AI pada bulan November. Di lain sisi, General Motors Co telah menghabiskan hampir USD 2 miliar pada tahun 2022 di unit robotaxinya, yakni Cruise, dan mengatakan akan mengeluarkan lebih banyak lagi di tahun ini.
Adanya PHK pada sejumlah perusahaan industri dan teknologi membuat investor dan pengamat industri mengkhawatirkan investasi miliaran dolar yang telah dikucurkan pada sektor teknologi autopilot.
(DES)