sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Syuting di Destinasi Wisata, Sandiaga Bakal Kaji Insentif bagi Rumah Produksi

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
05/07/2022 17:11 WIB
Nantinya pembahasan juga akan melibatkan pihak-pihak lain seperti Badan Perfilman Indonesia melalui Komisi Film Daerah yang selama ini terus mempromosikan.
Syuting di Destinasi Wisata, Sandiaga Bakal Kaji Insentif bagi Rumah Produksi (FOTO:Dok Ist)
Syuting di Destinasi Wisata, Sandiaga Bakal Kaji Insentif bagi Rumah Produksi (FOTO:Dok Ist)

Padahal kekuatan film sebagai salah satu sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif sangat tinggi. Seperti film "Eat, Pray and Love" yang pada tahun 2010 mengambil lokasi syuting di Bali dan melibatkan aktor-aktris tanah air. Film yang dibintangi Julia Roberts itu kemudian tayang di seluruh dunia dan menjadi sarana promosi yang sangat efektif bagi Bali. 

"Dampaknya kunjungan ke Bali khususnya kawasan Ubud meningkat tajam, terutama berkaitan dengan gastronomi karena di situlah ada Ubud Food Festival ke depan. Juga film 'Ngeri-Ngeri Sedap' yang syuting di Danau Toba, itu sangat luar biasa dampaknya terhadap pariwisata," kata Menparekraf Sandiaga.  

"Saya harapkan ini yang bisa kita tindak lanjuti dengan langkah kolaborasi agar lebih banyak lagi film-film dunia, kelas internasional bisa datang ke sini karena akan bisa jadi sebuah ajang promosi untuk produk pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," ujar Sandiaga. 

Terkait film "Ticket to Paradise" yang belakangan viral karena dalam ceritanya mengangkat latar Bali namun tidak mengambil lokasi syuting di Pulau Dewata, Menparekraf mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah mendapatkan komunikasi dari rumah produksi film tersebut yang meminta dukungan fasilitasi. 

Namun saat itu, dikatakan Sandiaga, kondisi COVID-19 terutama di Bali masih dalam tahap PPKM tinggi. Sehingga tidak memungkinkan untuk mengambil kegiatan syuting film di beberapa lokasi karena kekhawatiran akan penyebaran COVID-19. 

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement