"Cantiknya motif kain batik tidak lepas dari proses pewarnaan yang dapat memberikan sentuhan manis. Bahan pewarnaan alami juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pewarna sintetis," jelasnya.
Arumi beranggapan, bahan bahan yang digunakan inilah akan menjaga keaslian produk batik milik para perajin di Jawa Timur tanpa menggunakan bahan bahan kimia. "Bahan bahan inilah yang nantinya akan menjadi identitas ketika produk yang dihasilkan memiliki nilai tinggi," ungkapnya.
Khusus batik, istri Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak itu menjelaskan bahwa batik merupakan salah satu motif yang sangat digemari oleh masyarakat. Terbukti, berbagai kegiatan formal maupun non formal batik selalu menjadi pilihan dalam berbusana.
Motif batik di Indonesia, khususnya Jatim sendiri, memiliki keanekaragaman dan corak yang khas. Masing-masing Kabupaten/Kota di Jatim memiliki karakteristik motif khas daerah masing-masing.
Ia mencontohkan, Kabupaten Ngawi memiliki motif batik Trinil, Kabupaten Banyuwangi mempunyai motif batik Gajah Oleng, Kabupaten Sumenep memiliki motif batik Sekar Jagat dan Kota Madiun memiliki motif batik Madumongso, dan lain lain sesuai dengan potensi daerah.