IDXChannel — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia dapat menghentikan impor gula putih (white sugar) mulai 2026. Target tersebut akan dicapai melalui akselerasi pengembangan tebu secara masif, dengan Jawa Timur (Jatim) sebagai wilayah kunci penopang produksi gula nasional.
“Kalau Jawa Timur berhasil, nasional Insyaallah tahun depan kita tidak akan impor gula putih. Karena lebih dari 50 persen kebun tebu nasional ada di Jawa Timur,” kata Amran dalam Rapat Koordinasi Percepatan Hilirisasi Perkebunan di Surabaya, Selasa (23/12/2025).
Pemerintah, kata dia, menargetkan perluasan dan optimalisasi lahan tebu hingga 100 ribu hektare secara nasional, dengan sekitar 70 ribu hektare atau 70 persen berada di Jawa Timur. Upaya tersebut akan dilakukan melalui sinergi lintas kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN, serta dukungan aparat penegak hukum guna memastikan percepatan realisasi di lapangan.
"Hasil rapat hari ini sangat menggembirakan. Kebutuhan awal sekitar 35 ribu hektare, tetapi cadangan lahan yang siap mencapai 68 ribu hektare. Ini akan kita kerjakan bertahap mulai sekarang hingga Januari–Maret tahun depan,” ujar Amran.
Selain perluasan lahan, Kementerian Pertanian juga menyiapkan dukungan sarana dan prasarana produksi. Khusus untuk Jawa Timur, pemerintah akan menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian, termasuk minimal 100 unit traktor.
Amran menambahkan, apabila target pengembangan tebu tersebut tercapai, produksi gula nasional diproyeksikan meningkat signifikan. Dari produksi saat ini sekitar 2,68 juta ton, ditargetkan naik menjadi sekitar 3 juta ton pada tahun depan. Dengan demikian, kebutuhan konsumsi nasional gula putih dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri.
“Kalau ini terwujud, kita tidak hanya berhenti impor gula putih, tetapi juga memperkuat kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani tebu,” kata dia.