IDXChannel - Maraknya peredaran gula rafinasi di pasar konsumsi rumah tangga menimbulkan kekhawatiran bagi petani lokal.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) Soemitro Samadikoen menilai kondisi ini bisa menghambat penyerapan gula produksi petani dalam negeri serta memicu ketidakseimbangan harga di pasar.
“Konsumsi gula kita masih tinggi, tapi pasar justru tercampur dengan gula rafinasi. Maka mekanisme pelelangan harus diperbaiki,” ujarnya dalam keterangan resminya pada Senin (29/9/2025).
Untuk diketahui, gula rafinasi sendiri hanya diperuntukkan bagi kebutuhan industri makanan dan minuman, bukan untuk dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Namun, dalam praktiknya, gula rafinasi masih ditemukan di pasar tradisional dan modern sebagai gula konsumsi, yang pada akhirnya menekan harga gula petani lokal.