Namun faktanya, impor beras tahap pertama sejauh ini baru terealisasi sekitar 120.000 ton saja. Molornya kinerja impor disebut lantaran terkendala faktor cuaca, dan ketersediaan pasokan di negara asal pada akhir tahun.
"Jadi perkiraan Saya (impor 500.000 ton) tidak akan terealisasi sepenuhnya. Ya, salah (Bulog) sendiri (tidak mampu merealisasikan impor). Yang jelas Februari kita beli dari petani dalam negeri. Tidak boleh impor lagi," tutur Zulkifli.
Karena bakal segera memasuki musim panen, Zulkifli pun optimistis kebutuhan beras dalam negeri dapat sepenuhnya diisi dari pasokan dalam negeri. Karena itu, pasokan beras impor diyakini Zulkifli tidak lagi dibutuhkan.
"Kita beli yang banyak dari petani, setelah itu kita operasi pasar untuk pastikan harga tetap stabil dan aman," tegas Zulkifli. (TSA)