Dalam mengembangkan Jago Digital Academy, Arief menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan banyak pihak, terutama dari kalangan perguruan tinggi dan mitra ekosistem digital.
Melalui program ini, mahasiswa didorong untuk mencari pengalaman di luar kampus dan belajar dari para ahli di bidang teknologi digital, serta siap terjun di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, demografi Indonesia didominasi oleh generasi muda berusia produktif.
Meskipun memiliki keunggulan demografi, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, terutama dari sisi kompetensi digital.
Hal ini sejalan dengan temuan World Economic Forum melalui survei The Future of Jobs Report 2023, yang menyatakan bahwa adopsi teknologi akan menjadi kunci pendorong transformasi bisnis dalam lima tahun ke depan, termasuk di dunia perbankan sebagai industri yang esensial.
"Saat ini program Jago Digital Academy dibuka untuk tiga jalur kemampuan teknis, yaitu Product Management, Engineering, dan Data Science. Ketiganya akan dilengkapi dengan pengetahuan mengenai Digital Banking serta Soft Skills yang dibutuhkan di dunia profesional," ujar Head of Communication, Culture and Sustainability Bank Jago, Maya Kartika, dalam kesempatan yang sama.