Setelah Taliban menguasai ibu kota Kabul, banyak warga Afghanistan berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis hilangnya pekerjaan, bank-bank yang masih tutup, dan lonjakan harga kebutuhan pokok.
Pemerintah Afghanistan sebelumnya diketahui sudah tidak membayar para pekerjanya selama dua bulan terakhir sebelum Taliban mengambil-alih.
Ketidakpastian politik dan ekonomi yang rapuh membuat nilai mata uang lokal Afghani jatuh terhadap dolar dan mendorong warganya berbondong-bondong keluar dari negara itu.
(IND)