"Kenapa terjadi potensi penyelundupan, karena terjadi disparitas harga yang luar biasa, antara pasar ekspor dan dalam negeri nanti," sambung Tungkot.
Oleh karena itu menurut Tungkot suksesnya suatu kebijakan adalah bagaimana sistem pengontrolan yang dilakukan secara intens dan memonitor secara langsung.
"Dengan adanya stop ekspor ini harga minyak goreng dalam negeri akan lebih murah dari yang ada selama ini, sementara harga internasional meningkat, ini disparitas harga yang sangat besar," sambungnya.
Bahkan menurut Tungkot disparitas harga yang terjadi nanti bisa sampai USD1000/ton. Angka tersebut tergolong cukup besar sehingga akan menimbulkan potensi korupsi baru.
"Inilah yang menggoda penyelundup, kita punya Perairan yang sangat luas dan panjang, yang tidak diawasi satu persatu 24 jam, ini tantangan bagi keamanan kita," pungkasnya. (TSA)