sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Larangan Ekspor Nikel Dinilai Berdampak Negatif untuk Jangka Panjang

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
25/01/2024 12:14 WIB
Kebijakan pemerintah yang melarang ekspor komoditas mentah seperti nikel dinilai memiliki sisi buruk untuk jangka panjang.
Larangan Ekspor Nikel Dinilai Berdampak Negatif untuk Jangka Panjang.  Foto: MNC Media.
Larangan Ekspor Nikel Dinilai Berdampak Negatif untuk Jangka Panjang. Foto: MNC Media.

IDXChannel Larangan ekspor sumber daya alam bakal mempercepat negara lain untuk melakukan eksplorasi bahan baku substitusi komoditas yang dilarang untuk dijual mentah. 

Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky mengatakan mencontohkan beberapa kasus pelarangan ekspor bahan baku mentah yang sebelumnya sudah sempat terjadi. Dan hal tersebut sudah cukup membuktikan bahwa eksplorasi akan semakin cepat dilakukan. 

"Jadi kalau kita lihat dalam kasus ekspor nikel, ini menjadi isu security di banyak negara, di mana negara lain yang membutuhkan nikel tentu mereka berpikir ulang untuk mengandalkan nikel, sehingga ini mendorong adanya RnD (Research and Development) atau mencari substitusi terhadap nikel," ujar Teuku dalam Market Review IDXChannel, Kamis (25/1/2024).

Misalnya pada tahun 1970 silam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) resmi melarang ekspor minyak numo. Hal tersebut membuat eksplorasi minyak bumi di berbagai negara kian masif agar tidak memiliki ketergantungan. 

Selain itu, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Forest Watch Indonesia, Pemerintah juga sempat menerapkan kebijakan larangan ekspor kayu bulat secara total pada periode tahun 1985 sampai 1997. Hasilnya, membuat percepatan pertumbuhan kayu sintetis di negara lain dan tidak mengandalkan kayu dari Indonesia. 

"Jadi pada proses nikel ini tentu ada risiko bahwa negara lain akan mempercepat proses untuk mengurangi ketergantungannya terhadap nikel," sambungnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement