Hal ini menandai defisit perdagangan selama delapan bulan berturut-turut, karena ekspor negara tersebut terus dipengaruhi oleh inflasi yang tinggi dan pertumbuhan yang lamban.
Pengiriman keluar turun 32,4 persen, mencapai USD5,38 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan signifikan dalam penjualan barang primer (-51,3 persen), produk pertanian dan bahan mentah (-32,6 persen) dan produk manufaktur industri (-21,8 persen).
Pada saat yang sama, penurunan daya beli menyebabkan penurunan impor sebesar 3,9 persen, dengan total mencapai USD5,839 miliar, didorong oleh penurunan pembelian bahan bakar dan pelumas (-17 persen), barang setengah jadi (-11,1 persen), dan barang modal (-3,4 persen).
Untuk itu, Argentina mencatat defisit transaksi berjalan sebesar USD6,35 miliar pada kuartal kedua 2023, yang merupakan defisit terbesar sejak kuartal ketiga 2018, dan melebar dari defisit sebesar USD 1,07 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Surplus neraca barang berubah menjadi defisit USD2,02 miliar dibanding surplus USD3,06 miliar pada kuartal kedua 2022 karena ekspor turun sebesar 29,7 persen sementara impor turun sebesar 10,7 persen.
Melihat situasi ini, tugas Milei sebagai presiden baru tidaklah mudah. Dengan kemenangan Milei, negara itu akan condong ke kanan di tengah ketidakpuasan akan naiknya inflasi dan kemiskinan.
Sebagai informasi, Milei juga berkiprah sebagai seorang guru ekonomi besar. Ia merupakan pakar pertumbuhan ekonomi dan telah menulis sembilan buku.
Milei disebut sebagai seorang politikus beraliran sayap-kanan libertarian. Ia mulai dikenal publik setelah sering muncul di televisi untuk mengkritik pemerintahan Cristina Fernández de Kirchner, Mauricio Macri, dan Alberto Fernández.
Sebagai sosok libertarian, Milei juga kerap mengkritik China. Di sisi lain, dia mendukung hubungan yang lebih kuat dengan AS.
Milei sangat populer di kalangan generasi muda Argentina. Mereka frustasi dengan kondisi ekonomi negaranya yang sulit lepas dari krisis.
"Milei adalah satu-satunya pilihan yang layak agar kita tidak berakhir dalam kesengsaraan," kata Santiago Neria, seorang akuntan berusia 34 tahun. (ADF)