Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksploitasi SKK Migas, Wahju wibowo menuturkan, tidak tercapainya target lifting minyak lantaran adanya pandemi covid-19 termasuk omicron yang pernah menyerang dunia termasuk Indonesia
"Ada beberapa waterfall dari lapangan yang memang sudah relatif tua, lebih curam dari yang kita prediksi. Hasil pengeboran ada di beberapa lapangan belum memenuhi target, jadi input sendiri bagi kami untuk evaluasi di 2023. Ketiga adanya unplanned shutdown, gas juga mirip-mirip karena waterfall-nya sama," jelas Wahju.
(FAY)