Dany menyebut, anggota MIND ID melakukan efisiensi energi dan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui inovasi baik di proses penambangan dan pengolahan mineral.
Bahkan, mencatat emisi yang dihasilkan perusahaan dari dua cakupan dari inventarisasi yang dilakukan, cakupan pertama berasal dari penggunaan bahan bakar fosil (batu bara dan marine fuel oil) untuk proses pengolahan, dan bahan bakar diesel untuk kendaraan proyek/alat berat. Untuk cakupan dua berupa penggunaan listrik yang bersumber dari grid PLN untuk kegiatan operasi dan produksi.
Dany mencatat, pada 2021 Grup MIND ID menghasilkan emisi dari cakupan pertama dan kedua sebesar 3,335 juta ton CO2e yang bersumber dari Business as Usual (BAU) kegiatan produksi dan operasional pertambangan.
Sementara, mengurangi emisi GRK Tahun 2021, Grup MIND ID menjalankan beberapa inisiatif dekarbonisasi dan berhasil mencatat pengurangan emisi sebesar 71.000 ton CO2e atau sebesar 2,13% dari emisi BAU kegiatan produksi dan operasional pertambangan.
Menurut Dany, Grup MIND ID juga berupaya menghadirkan energi ramah lingkungan di masyarakat sekaligus bertujuan untuk meningkatkan perekonomian sesuai dengan tujuan SDGs 08 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi hingga SDGs 13 yaitu penanganan perubahan Iklim dengan membangun PLTS untuk mendukung pertanian masyarakat di Sumatera Selatan.