IDXChannel - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Raya meminta kepada pemerintah untuk segera bernegosiasi dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait tarif impor yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump. Sebab, kebijakan itu akan memberikan efek domino terhadap pelaku usaha di tanah air.
Ketua Umum HIPMI Jaya, Ryan Haroen menegaskan pentingnya respons terpadu dan strategis dari pemerintah dan dunia usaha. Menurutnya, kebijakan tarif ini memang menjadi bagian dari strategi ekonomi AS.
"Namun kita tidak bisa menutup mata bahwa efek dominonya sangat terasa, terutama bagi pelaku ekspor yang selama ini bergantung pada pasar Amerika. HIPMI Jaya mendorong agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah diplomatik untuk menegosiasikan solusi yang win-win,” ujar Ryan dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025).
Berdasarkan data tahun 2024, total perdagangan barang antara Indonesia dan AS sebesar USD38,3 miliar. Ekspor Indonesia ke AS naik 4,8 persen menjadi USD28,1 miliar, sementara impor dari AS meningkat 3,7 persen menjadi USD10,2 miliar. Produk ekspor utama Indonesia ke AS meliputi elektronik, tekstil dan pakaian jadi, serta alas kaki—sektor padat karya yang penting bagi lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Ryan, tarif baru ini diprediksi memberikan tekanan tambahan pada sektor-sektor tersebut. Untuk itu, pihaknya juga mengajak para pengusaha muda untuk beradaptasi dan mencari peluang di pasar lain.