sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tarif Trump Ancam Perekonomian, Pelaku Bisnis AS Kompak Batalkan Pesanan dari China

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
01/05/2025 08:14 WIB
Pajak impor yang besar dan tidak terduga dari Trump tampaknya akan mengakibatkan peti-peti kemas kosong dan harga menjadi lebih tinggi
Tarif Trump Ancam Perekonomian, Pelaku Bisnis AS Kompak Batalkan Pesanan dari China (FOTO:iNews Media Group)
Tarif Trump Ancam Perekonomian, Pelaku Bisnis AS Kompak Batalkan Pesanan dari China (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel — Para pelaku bisnis Amerika kompak membatalkan pesanan dari China, menunda rencana ekspansi, dan bersiap untuk menghadapi kebijakan perdagangan apa yang akan diberikan Presiden Donald Trump kepada mereka selanjutnya.

Dikutip dalam laman TheTime.Tribune Kamis (1/5/2025), pajak impor yang besar dan tidak terduga dari Trump tampaknya akan mengakibatkan peti-peti kemas kosong dan harga menjadi lebih tinggi bagi para pembeli Amerika dalam beberapa minggu.

Bahkan, biaya yang lebih tinggi dan adanya ketidakpastian ekonomi dapat melumpuhkan kinerja bisnis. Konsumen AS berada dalam kondisi terburuk sejak covid melanda lima tahun lalu, dan para ekonom mengatakan risiko resesi meningkat.

Tanda awal kerusakan muncul pada Rabu ketika Departemen Perdagangan merilis pandangan pertamanya tentang pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama.

Ekonomi AS menyusut 0,3 persen dari Januari hingga Maret, penurunan pertama dalam tiga tahun. Produk domestik bruto  output barang dan jasa negara  turun dari 2,4 persen dalam tiga bulan terakhir. 

Impor terpangkas 5 poin persentase dari pertumbuhan kuartal pertama.  Pengeluaran konsumen juga melambat tajam.

Secara terpisah, laporan dari penyedia penggajian ADP menunjukkan bahwa perusahaan hanya menambah 62.000 pekerjaan pada April.

Seperti yang dijanjikannya di jalur kampanye, Trump telah mengubah kebijakan perdagangan Amerika selama beberapa dekade. Dia telah memberlakukan dan kemudian menangguhkan pajak impor besar, atau tarif, pada berbagai target.

Bahkan, saat ini dia menerapkan pungutan sebesar 10 persen pada produk dari hampir setiap negara di dunia. Dia telah menyerang China mitra dagang terbesar ketiga Amerika dengan tarif 145 persen.

China pun telah menanggapi dengan tarif pembalasannya sendiri sebesar 125 persen pada produk Amerika. Perang dagang yang tak kenal ampun antara dua ekonomi terbesar dunia ini telah mengguncang pasar keuangan global dan mengancam akan menghentikan perdagangan AS-China.

Setelah Trump mengumumkan tarif yang besar pada awal April, pemesanan peti kemas laut dari China ke Amerika Serikat turun 60 persen. "Meski begitu, dengan menimbun barang sebelum perang dagang, banyak perusahaan akan siap menghadapi badai ini untuk sementara waktu," kata Judah Levine, Direktur Penelitian di platform pemesanan barang global Freightos. 

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement