Erick mencatat, jumlah unicorn atau startup di Indonesia masih masih tertinggal jika dibandingkan dengan jumlah startup di China dan AS.
Karena itu, upaya Telkom mencaplok saham perusahaan teknologi diyakini mampu mendorong pembiayaan perusahaan menjadi lebih baik lagi.
"Kalau kita bandingkan China yang sekarang sudah mempunyai hampir 107 unicorn. Lalu Amerika yang mempunyai 207 unicorn, nah di Indonesia sendiri baru lima. Karena turunan startup macam-macam. Apakah ada yang di bentuk pertanian, di media atau yang lainnya," ungkal dia. (RAMA)