“Pertama-tama, saya ingin menekankan bahwa pelaksanaan perjanjian Paris perlu dipercepat, perlunya upaya-upaya intensif serta investasi pada ekonomi rendah karbon berkelanjutan,” ujarnya.
Menko Luhut menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia telah memperbarui target NDC untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim.
“Indonesia telah siap mengurangi emisi antara 41-50 persen, dengan syarat adanya dukungan internasional yang cukup. Dan pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat tindakan-tindakan adaptif serta program konservasi mangrove dan gambut,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Luhut telah mengomunikasikan strategi pembangunan rendah emisi jangka panjang kepada UNFCCC.
“Ke depan ini akan memungkinkan Indonesia mencapai puncak emisi gas rumah kacanya pada tahun 2030 dan dengan cepat mengurangi tingkat emisinya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau sebelumnya,” tandasnya. (NDA)