Namun Jokowi berujar, pemindahan pabrik Pindad sementara hanya berlaku di Bandung, Jawa Barat, bukan di daerah Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Tapi pemindahan pabrik PT Pindad di Malang itu tak menutup kemungkinan, bila jumlah produksinya terus meningkat dan permintaan dari partner yang besar.
"Untuk pabrik Pindad Turen Malang) tidak (dipindah), di sini tetap. Tapi kalau memang partnernya meminta jumlah produksi yang gede, kalau di sini masih ada lahan ya bisa, kalau tidak ya bisa dibangun di Subang," ujarnya.
Jokowi juga mendorong agar Pindad bisa bermitra dengan swasta untuk memenuhi kebutuhan peluru pasar ekspor. Apalagi pemerintah telah menargetkan ada kenaikan produk amunisi peluru dari Pindad di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
"Tetapi di rapat internal tadi saya sampaikan bahwa akan lebih baik kalau kita bermitra. Akan lebih baik kalau kita mencari partner sehingga pengembangan dari Pindad ini akan lebih cepat," tegas Jokowi.
Setelah kunjungan dan rapat dengan jajaran direksi dan manajemen Pindad, Jokowi akan merapatkan barisan dan akan diputuskan nasib PT Pindad ke depan.
"Setelah mendapatkan input-input tadi, akan kami rapatkan dan putuskan akan ke mana Pindad di bawa," tukasnya.
(FAY)