IDXChannel - Filipina adalah mitra penting ekonomi bagi Indonesia, khususnya di perdagangan. Selama lima tahun terakhir, volume perdagangan kedua negara terus meningkat.
"Bahkan naik lebih dari 16% pada 2022," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kenegaraan ke Filipina pada Rabu (10/1/2024).
"Dan kalau kita lihat dari angka perdagangan bilateral, jumlahnya sudah melampaui lebih dari USD10 milyar (Rp150 triliun) dengan surplus berada di pihak Indonesia," lanjutnya.
Di Filipina, Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Bongbong Marcos. Dia juga berdiskusi dengan kamar dagang dari kedua negara.
"Di dalam pertemuan, Bapak Presiden dan Presiden Marcos Jr membahas isu perdagangan ini dan sepakat untuk terus saling membuka akses pasar baik untuk komoditas Filipina ke Indonesia maupun sebaliknya," terang Retno.
"Secara khusus, Presiden mengharapkan dukungan Filipina untuk meninjau kembali special safeguard measures terhadap produk kopi Indonesia sehingga kebijakan tersebut dapat segera dicabut," ungkapnya.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina pada badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting di Filipina serta mendorong percepatan groundbreaking North-South Commuter Railway Project.
Selama kunjungan, Jokowi juga mendatangi Pabrik PT Mayora Indah Tbk dan pabrik pengolahan rumput laut W Hydrocolloids di Filipina. Dia juga menerima kunjungan kehormatan Menteri Perhubungan dan Menteri Pertahanan Filipina.
(WHY)