"Saya optimis, dengan teknologi AI misalnya bisa melihat lebih detail lagi behavior kesehatan usaha, bahkan prospek bisnis para UMKM ini sehingga bunganya bisa diturunkan. Saya optimis," katanya.
Dengan perkembangan industri fintech yang cukup pesat, Teten berharap fintech bisa menjadi alternatif pembiayaan untuk para pelaku UMKM. Menurutnya, kunci UMKM untuk naik kelas adalah akses pembiayaan.
Saat ini diketahui bahwa fintech mampu memberikan pinjaman tanpa agunan senilai Rp2 miliar. Bahkan bagi pelaku UMKM yang sudah terhubung dalam ekosistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dapat mengajukan kredit ke fintech hingga Rp10 miliar tanpa agunan.
(FRI)