"TikTok adalah platform media sosial yang sangat populer yang telah membantu anak-anak tetap berhubungan dengan teman-teman mereka selama tahun yang sangat sulit. Namun, di balik lagu-lagu yang menyenangkan, tantangan menari dan tren sinkronisasi bibir ada sesuatu yang jauh lebih menyeramkan," kata Longfield dikutip dari The Guardian, Kamis (22/4/2021).
Klaim hukum tersebut menuduh bahwa TikTok mengambil informasi pribadi anak-anak tanpa peringatan yang memadai, transparansi atau persetujuan. Para orang tua dan anak-anak tidak mengetahui apa yang dilakukan dengan informasi pribadi mereka. Longfield yakin lebih dari 3,5 juta anak di Inggris saja bisa terpengaruh.
Menanggapi hal ini, TikTok mengatakan pihaknya selalu menjaga privasi dan keamanan aplikasinya. Bahkan, dua hal tersebut merupakan prioritas utama TikTok untuk terus dijaga dan dilindungi.
"Kami memiliki kebijakan, proses, dan teknologi yang kuat untuk membantu melindungi semua pengguna, dan pengguna remaja kami pada khususnya. Kami yakin klaim tersebut tidak pantas," kata juru bicara TikTok. (TIA)