sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tinggalkan Kulit Putih, Liz Truss Gandeng Etnis Minoritas di Posisi Penting Kabinetnya

Economics editor Tim IDXChannel
09/09/2022 20:20 WIB
Truss justru kembali mencatat sejarah dengan menyusun kabinet yang untuk pertama kalinya tidak melibatkan kelompok kulit putih di posisi penting.
Tinggalkan Kulit Putih, Liz Truss Gandeng Etnis Minoritas di Posisi Penting Kabinetnya (foto: MNC Media)
Tinggalkan Kulit Putih, Liz Truss Gandeng Etnis Minoritas di Posisi Penting Kabinetnya (foto: MNC Media)

Namun pada kabinet Johnson, tepatnya memasuki tahun 2022, warga etnis minoritas mulai diberikan haknya untuk dapat turut terlibat dalam pemerintahan sebagai pejabat negara. Adalah Paul Boateng, warga kulit hitam yang didapuk sebagai Sekretaris Departemen Keuangan. 

"Politik telah mengatur langkahnya. Kami sekarang menganggapnya sebagai hal yang normal. Keragaman ini sebuah langkah perubahan yang luar biasa,” ujar Direktur Lembaga Pemikir Non-Partisan British Future, Sunder Katwala, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (7/9/2022).

Meski demikian, jajaran teratas dalam bidang bisnis, peradilan, pegawai negeri dan tentara mayoritas sejauh ini juga masih didominasi oleh kalangan warga berkulit putih. 

Melihat rekam jejak Partai Konservatif, dimana Truss berasal, partai tersebut seringkali menunjuk pimpinan yang berasal dari etnis minoritas. Seperti saat itu, Benjamin Disraeli, seorang Yahudi, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri di tahun 1868. 

Partai Konservatif juga tak segan memilih kaum perempuan sebagai Perdana Menterinya. Tiga diantaranya, yaitu Margaret Thatcher, Theresa May, dan kini juga Liz Truss. Anggota parlemen pertama di tahun 1895 kala itu dijabat oleh Mancherjee Bhownaggree, yang juga seorang keturunan Asia, yang juga berasal dari partai tersebut.

Penulis: Ribka Christiana

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement