Dirinya menambahkan, tujuan kedua, gerakan ini juga diharapkan akan menambah pendapatan petani, terutama mendukung pariwisata di Kota Batu yang terkenal akan tempat wisata dan kulinernya.
"Ini bisa meningkatkan kesejahteraan para petani di Kota Batu sendiri," katanya.
Jika gerakan ini dikatakannya, harus diiringi dengan pendampingan mulai menanam, memelihara, panen, pasca panen dan juga pemasaran. Pendampingan ini sangat penting, sehingga petani yang menerima bantuan 1700 bibit dapat menghasilkan produksi seperti yang diharapkan.
“Kita berharap income perkapita masyarakat bisa naik, salah satunya dengan menanam kopi. Tapi salah satu poin pertama adalah menjaga lingkungan tetap lestari sampai anak cucu kita nanti ke depan,” kata Aries.
Pihaknya menegaskan, salah satu hal yang harus menjadi poin penting selain budidaya kopi untuk meningkatkan perekonomian, adalah menjaga kelestarian lingkungan.
Dusun Brau, Desa Gunungsari, kerap dilanda tanah longsor karena kurangnya tanaman resapan air. Selain itu, curah hujan akhir-akhir ini yang deras juga membuat kejadian tanah longsor berulang kali melanda. Penanaman pohon kopi Arabika ini diharapkan mampu memperbanyak daerah resapan air untuk mencegah bencana longsor.
Pada kesempatan ini, Pj. Walikota Batu yang didampingi kelompok tani, melakukan penanaman secara simbolis bibit kopi sekaligus memberikan batuan kepada perwakilan kelompok tani Dusun Brau.
(FRI)