IDXChannel - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengatakan, pihaknya telah membangun lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangunan PLTS tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerja perseroan.
Program CSR PLTS irigasi juga merupakan upaya perseroan untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan, memberdayakan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan," kata Arsal dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (12/1/2023).
Secara rinci, PLTS pertama berada di Desa Trimulyo, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Beroperasi sejak 2020 dengan kapasitas 35 kilowatt peak (kWp), PLTS irigasi ini mengalirkan air untuk lahan pertanian seluas 167 hektare.
Kedua, PLTS irigasi di Desa Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. PLTS irigasi tersebut berkapasitas 16,5 kWp yang beroperasi sejak 2019 untuk mengalirkan air ke 62 hektare lahan sawah.
Ketiga, PLTS irigasi di Desa Tanjung Raja, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan kapasitas 16,5 kWp dan mengalirkan air ke 63 hektare lahan sawah.
Keempat, yaitu PLTS irigasi berkapasitas 27,5 kWp di Desa Nanjungan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang mulai beroperasi pada 2022. Lahan yang dialiri mencapai kurang lebih 100 hektare.
Kemudian yang terbaru, PTBA membangun PLTS irigasi dengan kapasitas 42,5 megawatt untuk mengairi sawah seluas 150 hektare di Kampung Rejosari Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Sumatera Selatan.
“Berkat keberadaan PLTS irigasi, para petani bisa panen hingga tiga kali dalam setahun,” tutur Arsal.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya lahan para petani kerap terancam gagal panen karena tidak menentunya musim. Beberapa desa sangat bergantung dan mengandalkan sistem tadah hujan sehingga hanya bisa panen satu kali dalam setahun.
Tak hanya membangun PLTS irigasi, PTBA juga melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan perawatan rutin peralatan PLTS irigasi. Ia berharap, peralatan yang sudah diserahterimakan kepada masyarakat dapat bertahan dalam jangka panjang.
"Kami harap program ini dapat meningkatkan kemandirian sosial ekonomi masyarakat, dan mengoptimalkan hasil produksi pertanian,” pungkas dia.
Lebih lanjut, pemanfaatan energi terbarukan berbasis tenaga surya tersebut menjadi salah satu upaya dalam gerakan transformasi untuk pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan.
(SLF)