Suparjo Ramalan
IDXChannel - Pemerintah tengah membidik investor asing untuk terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tercatat, baru Turki dan Amerika Serikat (AS) yang berminat melakukan investasi dalam proyek strategi nasional (PSN) tersebut.
Adapun proyek yang ditawarkan kepada Turki adalah Proyek JTTS ruas Jambi – Rengat dan beberapa Ruas Rengat – Pekanbaru (Pekanbaru – Siak) sepanjang 282,7 km dengan total nilai investasi sebesar USD 3,1 miliar atau setara Rp43,9 triliun.
Rencana investasi Turki di JTTS ditandai dengan kunjungan Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia di kawasan Tol Pekanbaru – Dumai. Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna menyebut kunjungan tersebut sekaligus mengajak calon investor melakukan survei atas kondisi tanah.
Terutama, pada sekitar proyek pembangunan Tol Pekanbaru – Bangkinang, serta pembahasan mengenai detail usulan proyek yang akan dikolaborasikan dengan kontraktor asal Turki. Herry menjelaskan, nantinya Kementerian PUPR bersama dengan PT Hutama Karya (Persero) akan membahas kelanjutan kerja sama dengan Turki.
"Bersama dengan HK kita membahas rencana kerjasama. Meski demikian ini baru merupakan tahapan awal penjajakan kerjasama sehingga kita ajak mereka untuk survei kondisi lapangan. Selain itu, masih banyak hal-hal yang perlu dilengkapi untuk dapat merealisasikan kerjasama ini nantinya," ujar Herry dikutip dalam laman resmi Huta Karya, Minggi (26/12/2021).
Herry mengaku, salah satu delegasi Turki, yakni Ali Koray Erden selaku Group CFO, ERG İnşaat Ticaret ve Sanayi telah menyampaikan minatnya untuk berkolaborasi dengan Kementerian PUPR dan Hutama Karya selaku owner JTTS.
Selain Turki, pemerintah jug tengah menawarkan investasi JTTS kepada Amerika Serikat. Tawaran tersebut usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pembangunan jalan tol Trans Sumatera segera dirampungkan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, dirinya sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony John Blinken. Dalam kesempatan tersebut, Luhut menawarkan agar otoritas AS bisa berinvestasi ke Tol Trans Sumatera.
