sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bangun Trans Sumatera, Pemerintah Kucurkan Dana Rp10,89 Triliun untuk Pembebasan Lahan

Economics editor Rina Anggraeni
01/11/2021 15:11 WIB
Pemeringtah telah menggelontorkan Rp10,89 triliun untuk pendanaan pengadaan lahan jalan tol Trans Sumatera.
Pemerintah telah menggelontorkan Rp10,89 triliun untuk pendanaan pengadaan lahan jalan tol Trans Sumatera. (Foto: MNC Media)
Pemerintah telah menggelontorkan Rp10,89 triliun untuk pendanaan pengadaan lahan jalan tol Trans Sumatera. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menggelontorkan Rp10,89 triliun untuk pendanaan pengadaan lahan guna mendukung percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengatakan pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Sumatera.

"Pekanbaru – Kandis – Dumai merupakan salah satu ruas yang menjadi bagian dari JTTS sepanjang kurang lebih 132 km yang menghubungkan kota Pekanbaru dengan Kota Dumai dan telah beroperasi sejak 2020 lalu. Untuk ruas tersebut, per 22 Oktober 2021, LMAN telah merealisasikan dana pembebasan lahan sejumlah Rp. 328,956 miliar untuk 2.412 bidang atau seluas 7.894.368 m2," kata Suahasil di Jakarta, Senin (1/11/2021).

Kehadiran Jalan Tol ini memberikan manfaat bagi masyarakat Sumatera khususnya Provinsi Riau dan sekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian yang diinsiasi oleh PT Hutama Karya (Persero), Tbk selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pembangunan ruas tol tersebut memiliki manfaat ekonomi berupa penghematan jarak tempuh sebanyak 51 km yang berimplikasi pada penghematan waktu tempuh Pekanbaru-Dumai hingga 3 jam perjalanan. Dari segi efisiensi bahan bakar juga mengalami penghematan sebanyak 13 liter untuk mobil kecil, dan 35 liter untuk truk. 

Direktur Utama LMAN, Basuki Purwadi mengatakan konektivitas tersebut berdampak pada kemudahan mobilitas sosial dan akselerasi peredaran barang jasa antar wilayah di Sumatera sehingga diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, penghematan BBM menjadi kontribusi positif bagi upaya pengurangan polusi lingkungan. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement