Presiden Toyota, Akio Toyoda mengatakan kepada pekerja “bahwa tanpa adanya rencana produksi yang baik, pemasok berisiko “habis”, sehingga pada bulan April hingga Juni akan menjadi periode "an intentional cooling off",” ujarnya.
Toyota mengundur produksi dalam negeri selama satu hari di awal bulan ini setelah serangan siber terhadap pemasok, yang menyebabkan 13.000 kendaraan berhenti produksi pada hari itu.
Toyota berencana untuk memproduksi sebanyak 11 juta mobil pada tahun fiskal 2022, selama dapat memastikan pasokan chip yang stabil. Sebelumnya saham Toyota turun sekitar 4,4 persen pada hari Jum’at, yang membuat kinerja turun 2,1 persen pada rata-rata benchmark Nikkei 225 Tokyo (N225). (Shafiyyah Salsa)