Keberadaan posko ini disebut Ario sangat penting, seiring proyeksi bakal terjadinya lonjakan volume transaksi pada jaringan LINK melalui kanal ATM, debit, mobile banking dan QRIS dengan total hingga 105 juta transaksi pada periode 14 hari menjelang dan usai lebaran.
Proyeksi lonjakan transaksi tersebut terhitung tumbuh tujuh persen dibanding realisasi volume transaksi Bulan Maret 2023.
"Kami bersiaga mempersiapkan sistem infrastruktur pengelolaan jaringan LINK di berbagai channel pembayaran seperti ATM, debit, digital banking maupun QRIS dengan menjaga performansi operasional yang sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang disepakati," tutur Ario.
Upaya antisipasi dilakukan dengan aktivitas pemantauan transaksi harian, ketersediaan helpdesk, meningkatkan respon notifikasi alert, hingga menjaga threshold minimum procedure jika terjadi problem dengan lebih ketat.
Hal ini sejalan dengan imbauan regulator untuk memperketat keamanan layanan keuangan seiring dengan meningkatnya volume transaksi pembayaran berbasis digital.