Menurut Arshi, di tengah kondisi makro ekonomi yang diperkirakan akan menghadapi banyak rintangan, pasar digital Indonesia masih merupakan industri yang cukup menjanjikan khususnya untuk pelaku UMKM.
"Dengan tingkat pertumbuhan yang majemuk, kita bilang rate-nya 17% dalam 3 tahun ke depan. Jadi sangat terus berkembang," jelasnya.
Lebih lanjut sambungnya, saat pandemi saja, industri e-commerce tetap memberikan nilai tambah dan kemudahan bagu masyarakat, sehingga kinerja perusahaan e-commerce cukup baik.
"Perlu diingat e-commerce bukan hanya marketplace saja, tapi juga termasuk online travel agent, pembayaran digital, streaming, musik, film dan lain sebagainya," pungkas Arshi.
(FAY)