IDXChannel - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai Indonesia perlu belajar dari China soal transisi penggunaan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik (EV).
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menilai China cukup masif untuk memproduksi kendaraan, baik kendaraan konvensional maupun yang berbasis listrik.
Sehingga, dengan banyak produk kendaraan listrik masyarakat memiliki banyak opsi yang lebih luas untuk memilih kendaraan. Di samping itu dari segi harga juga akan kompetitif jika banyak pilihan yang ditawarkan kepada masyarakat.
"Kita perlu belajar dari negara yang lebih maju, contohnya dalam transis electrical vehicle kita belajar dari China, dia menghasilkan mobil kita kira 28 juta mobil setahun, tadinya 2019 1 juta mobil EV sekarang sudah tumbuh menjadi 7 juta," ujar Kukuh dalam Market Review IDXChannel, Senin (17/7/2023).
Di samping itu, sebelum masuk terlalu jauh untuk mengembangkan kendaraan listrik yang butuh kompenen cukup kompleks, Kukuh menilai Indonesia cukup kaya apabila mengembangkan kendaraan yang berbasis etanol. Sehingga konsumsi bahan bakar fosil juga bisa ditekan.
"Biarkanlah konsumen yang memilih, karena mereka punya pilihan, tapi di Indonesia mereka juga bisa memilih apa yang dipunyai oleh lokal, seperti etanol, itu bisa mengurangi bahan bakar fosil," ujar Kukuh.