"Selama tarifnya sama ya tidak jadi masalah, yaa paling setidaknya sama, atau bahkan bisa lebih murah," katanya.
Selain itu, Audrey (18) mahasiswi yang berlangganan menaiki bus Transjakarta untuk menuju kampusnya mengaku senang dengan adanya bus listrik. Menurutnya, terobosan ini mendukung pencegahan pemanasan global dan pelestarian lingkungan.
"Kalau soal naik bus listrik sih saya sebagai generasi muda mendukung yaa, karena kalau bus biasa kan pake bensin, kalau diganti dengan listrik kan mengurangi polusi udara," kata Audrey.
Bagi Audrey, langkah Transjakarta menerapkan bus listrik tersebut justru dapat menginspirasi para pengguna kendaraan bermotor yang berbahan bakar bensin. Ia menilai efisiensi kendaraan bertenaga listrik akan mendukung gerakan untuk menjaga lingkungan.
"Kalau bus listriknya diterapkan di jalur umum, kan tetap aja banyak motor dan mobil. Jadi dengan banyaknya pengendara lain yang melihat bus itu menggunakan tenaga listrik, mereka jadi bisa terinsipirasi," tutur Audrey.