Penyelenggaraan presidensi G-20 ini, kata Airlangga, akan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menampilkan keberhasilan reformasi structural, antara lain melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF).
“Tentunya ini akan mendorong confidence dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong kemitraan global yang saling menguntungkan,” kata dia.
Lanjutnya, dari aspek pembangunan sosial, Indonesia berpeluang mendorong topik terkait dengan produksi dan distribusi vaksin. Indonesia juga terus mendorong agar vaksin menjadi global public goods, dan juga aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia dan negara berkembang yang berpendapatan rendah.
“Dari amanah sebagai Presidensi G20, Indonesia tentunya akan mendorong koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang seimbang dan membuat G20 adaptif terhadap krisis, memperjuangkan kepentingan nasional di forum global, termasuk isu transormasi digital dan ekonomi inklusif,” tutur Airlangga. (TYO)
===========
Anggie Ariesta
Sel, 14 Sep 20.28 (9 jam yang lalu)
kepada saya
Sri Mulyani: Forum G20 Dimulai dari Krisis untuk Atasi Krisis Lagi
JAKARTA - Indonesia telah ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-15 Riyadh, Arab Saudi, pada tanggal 22 November tahun lalu. Serah terima dari Presidensi G20 saat ini, yaitu Italia ke Indonesia akan dilakukan pada KTT G-20 yang akan dilaksanakan di Roma, Italia.