Tutup Tahun 2021, Sumut Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Capai Rp2,2 Triliun

IDXChannel - Jelang akhir 2021, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra Panjaitan dan Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Burhanuddin, melakukan pelepasan ekspor komoditi hasil pertanian sebanyak 102,9 ribu ton dengan nilai Rp 2,2 Triliun.
Pelepasan ekspor dilakukan dari tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) PT Graha Segara Belawan di Jalan Gabion, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Jumat (31/12/2021).
Hadir dalam pelepasan ekspor itu, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Utara, pemangku kebijakan di bidang perdagangan dan logistik di Sumatera Utara, serta para pelaku usaha ekspor komoditi pertanian dan undangan lainnya.m
Pelepasan ekspor ini menjadi bagian dari kegiatan Gebyar Ekspor Pertanian yang dilaksanakan secara virtual di 34 provinsi dan dipusatkan dari Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar Sulawesi Selatan. Di mana lewat Gebyar itu yang dihadiri langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo itu, sebanyak 1,3 juta ton komoditi pertanian dengan nilai Rp 14,4 triliun diekspor ke 124 negara.
Adapun komoditi yang diekspor di antaranya kopi sebesar 19,2 ton senilai Rp. 1,7 miliar. Lalu Kultur jaringan Lilium SP sebanyak 1,197 ribu batang senilai Rp 2 miliar dan Palm Oil 188, 8 ton dengan nilai Rp 5,9 miliar.
Berdasarkan data BPS, sektor pertanian yang pertumbuhannya tumbuh positif pada triwulan II 2020 yakni 16,4 %, selama 2 tahun dalam masa Pandemi Covid-19 , dan sektor pertanian jadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara sektor lainnya cenderung mengalami kontraksi.
"Terima kasih kepada petani Sumut dan pelaku usaha. Sumatera utara saat ini menjadi peringkat pertama dalam ekspor pertaniannya dan kita akan terus mempertahankannya agar ekonomi petani Sumatera utara semakin meningkat," kata Edy Rahmayadi.
Sementar itu, Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Panca Putra Panjaitan, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Sumatera karena mampu bertahan di peringkat pertama. Ia juga menyampaikan akan mempertahankan dengan memberikan jaminan keamanan demi pertanian yang lebih maju, bersama pemerintah daerah.
"Jaminan keamanan seperti food estate, Bendungan bendungan Irigasi, menghindari para tengkulak yang mendominasi produk pertanian”, papar Panca.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto, mengatakan pihaknya sebagai salah satu unit pelayanan teknis di pelabuhan belawan, selalu siap membantu regulasi kegiatan ekspor produk pertanian Sumatera Utara. Karantina Pertanian juga akan terus mengawal dan memfasilitasi para eksportir dan siap memberikan bimbingan teknis kepada petani dan akan memfasilitasi eksportir dengan memberikan jaminan berupa Sertifikat kesehatan sesuai dengan permintaan negara tujuan ekspor.
“Sebagai bukti keseriusan Kami mampu menembus 107 negara dalam perdagangan ekspor, dari 124 negara yang dilepas serentak di 34 provinsi," sebut Andi.
Berdasarkan data IqFast Badan Karantina Pertanian, bahwa wilayah Sumatera Utara pada tahun 2021 mengekspor komoditi pertanian ke 107 negara. Sedangkan tahun 2020 negara tujuan ekspor hanya 101 negara. Jumlah Negara tujuan ekspor ini meningkat sebesar 5,94 %. (Data Jan-Nov 2021).
Sementara itu sebelumnya Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, (SYL) menyebutkan bahwa nilai ekspor pertanian Januari-Desember 2021 sebesar Rp 451,77 triliun. Naik 15,79 persen dibanding 2019 yang hanya Rp 390,19 triliun.
"Oleh karena itu, untuk memperkuat sektor pertanian kedepannya kami butuh pengawalan dari kepolisian," imbuh SYL.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya memberikan apresiasi atas capaian Kementerian Pertanian (Kementan) yang mampu menjadikan sektor pertanian sebagai pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi covid 19 hingga saat ini. Dan apresiasi atas kerja keras pertanian yang mengekspor serentak sebanyak Rp. 14,4 Triliun ke 124 negara di dunia.
“Kami mengucapkan terimakasih atas penghormatan yang diberikan kepada kepolisian yang dipercaya ikut mengawal, menjaga, mendampingi sehingga pertanian kita bergairah dan berproduktivitas untuk pertumbuhan ekonomi pertanian kita. Polri akan mengawal agar tidak ada penumpukan/penimbunan pupuk untuk petani, polri sudah melaksanakan Mou disertai perjanjian kerjasama serta kegiatan strategis, pendampingan pengamanan penyaluran pupuk dan peredaran pestisida,pendampingan dan pengendalian pemotongan ternak, “ lanjut kapolri
“Dan tahun depan kita berharap ekspor pertanian kita dapat menguasai pasar ekspor pertanian dunia demi mewujudkan Indonesia tangguh, mewujudkan Indonesia maju, Indonesia modern,” tutupnya.
(SANDY)