Perusahaan energi negara yang dikendalikan Kremlin, Gazprom, juga telah mengumumkan Jumat lalu bahwa mereka tidak akan melanjutkan aliran gas melalui Nord Stream 1, pipa terbesar antara Rusia dan Eropa.
Bahkan dari sebelum perang, Eropa telah menghadapi kenaikan harga gas karena permintaan bahan bakar China melonjak karena ekonomi pulih dari pandemi.
Masalah telah diperburuk oleh musim panas yang panas dan kering yang memecahkan rekor dan telah meningkatkan permintaan untuk AC sekaligus mengurangi pembangkit listrik tenaga air dari sungai dan waduk.
Para menteri energi negara-negara Uni Eropa akan membahas proposal tersebut pada pertemuan darurat pada hari Jumat. (TSA)
Penulis: Nur Pahdilah