sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Universitas Miami di AS Sebut Vaksin Influenza Terbukti Cegah Efek Parah Covid-19

Economics editor Muhammad Sukardi
13/07/2021 10:07 WIB
Peneliti Universitas Miami menyebut vaksin tahunan influenza dapat memberikan perlindungan tertentu terhadap efek parah Covid-19.
Peneliti Universitas Miami menyebut vaksin tahunan influenza dapat memberikan perlindungan tertentu terhadap efek parah Covid-19.
Peneliti Universitas Miami menyebut vaksin tahunan influenza dapat memberikan perlindungan tertentu terhadap efek parah Covid-19.

IDXChannel - Seseorang yang sampai saat ini belum pernah terpapar Covid-19 dan mendapatkan vaksin flu tahunan atau influenza dikatakan peneliti memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap efek parah akibat virus Corona. Efek parah yang dicatat peneliti mencakup stroke, sepsis, dan deep vein thrombosis (DVT).

Data yang dikumpulkan dari pasien di seluruh dunia dan dipresentasikan di European Congress of Clinical Microbiology and Infectious Disease (ECCMID) menunjukkan bahwa mereka yang menerima vaksin flu tahunan atau influenza sebelum terpapar Covid-19 cenderung tidak mengunjungi unit gawat darurat dan cenderung tidak dirawat di ICU.

Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller menciptakan dua kelompok yang terdiri dari 37.377 pasien yang memiliki faktor risiko keparahan akibat Covid-19 seperti usia, obesitas, penyakit paru-paru, perokok, dan masalah kesehatan lainnya.

Kelompok pertama menerima vaksin flu tahunan antara dua minggu hingga enam bulan sebelum tertular Covid-19, sementara anggota kelompok kedua terpapar Covid-19 tetapi tidak mendapatkan vaksin flu sebelumnya.

Tim kemudian membandingkan tingkat kejadian dari 15 hasil yang merugikan termasuk stroke, sepsis, dan DVT, serta emboli paru, gagal pernapasan akut, sindrom gangguan pernapasan akut, nyeri sendi, gagal ginjal, anoreksia, serangan jantung, pneumonia, keadaan darurat hingga membuat pasien berkunjung ke UGD, masuk ICU, dan kematian dalam waktu 120 hari setelah pengujian positif antara kedua kelompok.

Pada kelompok yang terpapar Covid-19 tapi tidak menerima vaksin flu sebelumnya, para peneliti mencatat 20% peningkatan kemungkinan dirawat di ICU, 45% peningkatan kemungkinan mengembangkan sepsis, 58% peningkatan kemungkinan kunjungan UGD.

"Para peneliti mencatat risiko kematian tidak berkurang," menurut laporan Fox News, Selasa (13/7/2021).

Lebih lanjut, para peneliti tidak mengetahui dengan pasti mengapa vaksin flu tahunan memberikan perlindungan terhadap kondisi parah akibat Covid-19 dan tim mengatakan bahwa temuan mereka ini mendukung seruan untuk penelitian lanjutan.

"Vaksinasi influenza (flu tahunan) ternyata dapat bermanfaat bagi individu yang ragu untuk menerima vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi baru (mRNA)," kata Susan Taghioff, seorang asisten peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller.

"Meski demikian, vaksin influenza tidak bisa menggantikan fungsi vaksin Covid-19 dan kami menganjurkan untuk semua orang tetap menerima vaksin Covid-19 di situasi seperti sekarang. Pemberian vaksin influenza setelahnya diyakini dapat menghindari kemungkinan munculnya 'twindemic' atau pandemi Covid-19 dan influenza secara bersamaan," tambah Taghioff.

Ia melanjutkan, terlepas dari tingkat perlindungan yang diberikan oleh vaksin flu tahunan, vaksin tersebut hanya memastikan kasus influenza di bawah kontrol alias masih dalam batas wajar jumlahnya.

Perlu diketahui, saat ini peneliti di dunia tengah menciptakan vaksin kombinasi yang dirancang untuk flu, Covid-19, dan penyakit pernapasan lain secara bersamaan.

Moderna yang saat ini sedang menguji vaksin flu mRNA pada tahap uji klinis, termasuk di antara perusahaan yang telah mengumumkan rencana masa depan tersebut untuk bisa menciptakan vaksin kombinasi. (NDA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement