Sementara itu, jumlah yang harus dibayar oleh Indonesia sekitar USD560 juta (sekitar Rp8,3 triliun) dengan target tenor sekitar 30-40 tahun.
Luhut menambahkan, kesepakatan tersebut akan rampung pada pekan depan. Dia menegaskan, Indonesia sanggup untuk membayar dari utang tersebut.
"Enggak ada masalah. Kamu kok ragu dengan negara kita. Jangan under estimate, negara kita ini Indonesia semakin baik lho. Kamu lihat penerimaan pajak kita naik 48,6% (penerimaan pajak pada Januari 2023) karena banyak Indonesia ini batu bara segala macam tadi. Kita enggak sadar keuangan kita dengan hilirisasi itu," pungkasnya.
(FAY)