IDXChannel - Menteri BUMN, Erick Thohir, meluruskan beberapa opini publik yang menyebut utang perusahaan pelat merah yang lebih tinggi dibandingkan aset yang dimiliki adalah sebuah kerugian. Menurut dia, asumsi tersebut keliru besar.
"Inikan kadang-kadang diributkan, utang kita (BUMN) tidak seimbang dengan aset, itu salah," ujar Erick, Senin (20/9/2021).
Aset BUMN dipandang luar biasa besar. Bahkan, tingkat rasio dengan utang pun masih tercatat jauh. Erick menyebut, saat ini sejumlah BUMN mulai membukukan kenaikan profit.
"Apalagi ke depan ketika tadi yang saya sampaikan transformasi daripada perusahaan BUMN ini juga tadi, profitnya mulai terlihat, ini yang ingin kita lakukan," tutur dia.
Kementerian BUMN mencatat total utang pendanaan BUMN sejak 2020 mencapai Rp2.000 triliun. Sumbernya berasal dari surat utang dan instrumen utang lainnya.